Kamis, 10 Oktober 2013

Murah Hati DaLam Mengampuni.



4. MURAH HATI DALAM MENGAMPUNI

            Salah satu hal tersulit di dunia ini adalah mengampuni,  bahkan para pertapa dan biarawan-biarawati pun menyatakan hal yang sama. Namun kita tahu bahwa apabila kita menuruti hukum kasih maka kita tidak boleh mengutuk, balas dendam, melawan kejahatan dengan kejahatan, melawan kekerasan dengan kekerasan melainkan kita harus selalu mengampuni. Apabila kita disakiti oleh orang lain, betapa parah sekalipun, tidak ada pilihan lain, satu-satunya hal yang harus kita lakukan adalah mengampuni. Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada jalan lain selain mengampuni. Memang mengampuni itu tidak mudah tetapi kita harus melakukan hal itu. Santo Paulus dalam Rom 12:17-21, memberi nasehat yang amat tepat, yaitu:

            “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasn, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
            Dalam bahasa yang lain semua hal itu dapat disebut sabar. Berbicara tentang kesabaran, Budha Gautama pernah mengungkapkan bahwa kesabaran adalah perisai yang tidak bisa ditembus oleh senjata apa pun.

A. MACAM-MACAM MENGAMPUNI

Menurut saya mengampuni itu ada 4 macam yaitu:
a.      Mengampuni diri kita sendiri
b.      Mengampuni sesama
c.       Mengampuni gereja
d.      Mengampuni Tuhan

Untuk lebih jelasnya akan saya uraikan berikut ini:

a. Mengampuni diri kita sendiri

            Yang saya maksudkan dengan mengampuni diri kita sendiri adalah menerima kenyataaan bahwa kita adalah  makhluk yang tidak sempurna, namun tetap berjuang untuk mengalahkan ego kita. Kalau kita selalu menuntut kesempurnaan dari diri kita maka kita akan mudah stress, frustasi dan depresi manakala kita jatuh dalam dosa. Dan pengalaman itu akan terus menyiksa batin kita sendiri, sehingga kita tidak merasa damai dan sejahtera.
            Kita hendaknya tetap berjuang untuk hidup suci, namun kita tidak hanya mengandalkan diri kita sendiri, tetapi hendaknya kita juga mengandalkan Tuhan. Kita harus menerima dengan lapang hati apabila kita jatuh dan setelah itu bangkit kembali. Kita tidak perlu malu selalu jatuh bangun. Karena itulah inti sebuah perjuangan mengikuti Tuhan, yaitu kita tidak menyerah dan putus asa. Kita harus sadar bahwa hidup adalah suatu proses menuju kesempurnaan, yang tidak sekali jadi.
b. Mengampuni sesama

            Dalam perjalanan hidup, kita tidak mungkin lepas dari orang lain. Karena kita pada dasarnya adalah makhluk sosial.  Orang lain merupakan bagian dari sejarah, proses dan masa depan kita.
            Dalam hidup bersama orang lain kita tidak mungkin lepas dari rasa sakit hati. Setiap orang merasakannya walaupun reaksinya tidak sama. Ada yang dapat mensikapinya dengan bijaksana, ada yang menyerang secara membabibuta,  ada yang menarik diri, ada yang kompromi terhadap keadaan dan ada yang membiarkan dirinya dikendalikan egonya sendiri demi pembelaan diri agar tidak larut dalam emosi negatif yang memang dapat menjadi faktor pencetus seseorang menjadi   sakit jiwa.
            Rasa sakit hati yang kita rasakan kadang dapat karena kata-kata orang lain yang kasar dan menyakitkan, dapat karena perilaku dan sikap yang melecehkan, dapat karena kita ditipu atau dibohongi sehingga rugi secara sosial dan materi.  Pokoknya ada banyak sebab.
            Menurut pendapat saya kita tidak berkuasa membebaskan diri 100% dari rasa sakit hati. Perasaan itu datang begitu saja secara otomatis tanpa diundang, sebagai reaksi dari aksi pelanggaran orang lain. Memang ada orang-orang tertentu yang karena sudah melatih diri selama bertahun-tahun seolah-olah menjadi seperti tumbuh-tumbuhan, nyaris tidak bergerak, menerima saja apa yang diberikan alam. Orang-orang seperti ini seoalah-olah tidak mempunyai keinginan lagi dan selalu berkata, ”Biarlah…” bila sesuatu yang negatif menimpanya. Namun orang-orang seperti ini sangat sedikit bahkan menurut saya mungkin prosentasenya tidak ada 50% dari seluruh penduduk dunia. Orang-orang seperti ini menurut saya patut digelari dengan sebutan Santo atau Santa.

c. Mengampuni gereja

            Tidak kita pungkiri bahwa gereja sebagai tubuh mistik Tuhan Yesus yang diwakili oleh para biarawan-biarawati dan awam terpilih adalah manusia biasa yang dapat melakukan kesalahan-kesalahan, bahkan kesalahan-kesalahan fatal. Karena seperti yang kita tahu bahwa manusia selama hidup di dunia ini harus berjuang untuk mengalahkan egonya sendiri entah itu orang awam maupun biarawan-biarawati. Saya teringat akan kotbah Bapa Uskup pada hari penerimaan Sakramen Krisma: Ia mengatakan bahwa manusia dapat mengecewakan kita tetapi Tuhan Yesus tidak pernah dan tidak akan pernah mengecewakan kita.
            Memang ada beberapa pemimpin agama yang merasa diri kaum VIV/Eklusif yang tidak terjamah kaum lemah dan terpinggirkan. Dan mereka kadang terlalu ritual dan tidak mampu lagi melihat apa yang penting, serta mudah dipengaruhi gosip dan omongan negatif orang yang egois. Mereka benar melaksanakan hukum kasih tetapi hanya pada orang-orang khusus saja misalnya pada yang kaya, pada yang berwajah tampan, cantik atau memiliki banyak bakat. Kadang-kadang seolah-olah bilapun mereka berbuat kasih pada orang kecil mereka menginginkan popularitas dan kalau perlu mereka mengundang wartawan. Dan bila mereka berpikir tidak ada untungnya, mereka lebih baik tidak memberi kasih. Cintakasih yang benar-benar tulus dan murni sulit dicari. Padahal Tuhan Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa ia hadir dalam diri orang-orang kecil, hina, lemah dan terpinggirkan. Semua ide luhur dan kotbah hebat pada akhirnya hanyalah teori belaka, yang enak diucapkan dan enak didengar namun tidak dilaksanakan.



d. Mengampuni Tuhan

            Tuhan memang tidak bersalah dan tidak akan pernah bersalah, dan justru kelirulah kita kalau kita menyalahkan Tuhan. Namun pada kenyataannya bila kita mengalami penderitaan dan kepahitan sedikit banyak kadang kita menyalahkan Tuhan, misalnya bila kita sudah bertekun berbuat baik dan rajin berdoa namun selalu gagal dalam pekerjaan dan bisnis, kita cuma punya anak tunggal tetapi meninggal karena sakit, kita mencari pacar tetapi tidak dapat-dapat, kita berangkat atau pulang dari berdoa bersama, latihan koor atau retret, tetapi mengalami kecelakaan di jalan, dan lain-lain.
            Memang tidak ada jaminan bahwa orang saleh hidupnya selalu mulus. Hukum alam menyamaratakan manusia dan Tuhan menerbitkan matahari dan menurunkan hujan  bagi orang benar maupun orang jahat. Namun sepahit apapun penderitaan kita, kita tidak boleh murtad. Kita tidak boleh goyah, kita harus tetap setia di jalan yang benar, dan hendaknya kita tidak terlalu mempedulikan akan masuk surga atau neraka, melainkan berbuat kasih semata-mata murni demi cinta pada Tuhan.

B. LANGKAH-LANGKAH MENGAMPUNI
           
            Adapun langkah-langkah mengampuni adalah sebagai berikut:
a.      Tahap curhat
b.      Tahap menumbuhkan niat untuk mengampuni
c.       Tahap bertindak mengampuni secara nyata





Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat satu persatu:

a. Tahap curhat        

            Apabila kita merasa sakit hati pada orang lain, emosi negatif itu dapat kita redakan dengan curhat pada orang yang dapat kita percaya misalnya anggota keluarga kita, sahabat baik kita, atau pembimbing rohani kita. Hal itu akan mencegah emosi itu merusak jiwa kita yang pada akhirnya dapat menyebabkan sakit jiwa atau kumat. Dan mencegah kita melampiaskan emosi itu dalam rupa tindakan-tindakan negatif yang dapat menciptakan masalah baru dan merugikan diri kita sendiri.

b.Tahap menumbuhkan niat untuk mengampuni

            Ada macam-macam cara untuk menumbuhkan niat untuk mengampuni antara lain adalah:

1.      Berdoa. Sebaiknya kita berdoa mohon rahmat agar dapat mengampuni semua orang yang telah melukai kita, dan mohon rahmat agar dapat melupakan semua rasa sakit hati kita.

2.      Menerima sakramen pengampunan dosa. Apabila kita berbicara tentang mengampuni, tidak lepas kaitannya dengan Sakramen pengampunan dosa, karena dengan cara yang ajaib apabila kita menerima Sakramen pengampunan dosa, kita akan dikuatkan untuk dapat mengampuni. Dan pada dasarnya cara ini adalah cara terampuh untuk menumbuhkan niat untuk mengampuni. Maka sebelum membaca bagian ini anda harus membaca dulu tentang pembahasan, ”Menerima Sakramen pengampunan dosa” yang ada di bab satu.
3.      Membaca ayat-ayat, perikop-perikop kitab suci dan bacaan-bacaan rohani yang mendorong kita untuk mengampuni. Ayat-ayat dan perikop-perikop kitab suci yang baik untuk tujuan ini antara lain adalah: Luk 6:37, Sir 28:2, Mat 6:12, Mat 6:14-15, Mat 18:21-35, Mat 25:31-46, Yak 2:14-26, 1 Yoh 4:20-21. Dan buku-buku yang berisi topik-topik tentang mengampuni dapat anda peroleh di toko-toko buku, terutama toko-toko buku rohani.

4.      Ikutlah Retret. Retret sangat membantu sekali untuk menyegarkan rohani kita dari polusi-polusi negatif racun dunia. Menurut saya tema retret yang sangat bagus sekali untuk tujuan menumbuhkan niat mengampuni adalah retret ”Penyembuhan luka-luka batin.”

d.      Tahap bertindak mengampuni secara nyata.

Pada akhirnya semua pemikiran dan pengetahuan tentang mengampuni hanyalah konsep. Dan konsep adalah tidak berguna tanpa tindakan nyata. Oleh sebab itu niat untuk mengampuni sedapat mungkin harus dimuarakan dalam bentuk tindakan agar tidak tinggal tertutup dalam hati. Memang hal ini akan terasa sulit sekali, apalagi bila kita sudah mendiamkan seseorang selama bertahun-tahun karena rasa sakit hati. Sebuah tindakan kasih akan terasa aneh dan berat untuk kita lakukan. Tetapi yakinlah bahwa semua itu bisa, bila kita memang mau. Tetapi seandainya pun anda tidak sanggup melakukannya anda dapat mencantumkan nama orang itu dalam daptar doa persembahan anda, yaitu persembahan doa-doa, semua perbuatan baik dan semua penderitaan anda pada Tuhan, untuk orang-orang yang anda doakan yang antara lain adalah orang-orang yang ingin anda ampuni.
            Itulah langkah-langkah untuk mengampuni yang telah saya pakai selama bertahun-tahun dan berhasil untuk saya. Saya harap langkah-langkah itu pun akan berhasil untuk anda juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar