CERDAS
CERMAT
Di sekolah aku sering mendapat rangking satu. Karena
itulah aku sering dijagokan menjadi juru bicara dalam lomba cerdas cermat kelas
kami.
Pada suatu hari, guru kelasku mempunyai ide untuk membuat
acara cerdas cermat itu menjadi dua kelompok besar anak dan boleh menyontek.
Ketika itu aku menjadi juru bicara di salah satu kelompok. Tetapi kelompok kami
kalah, karena aku tidak mau mendengarkan jawaban yang disarankan teman-temanku.
Egoku terpukul bila harus mendengarkan mereka, karena itu berarti jawaban yang
aku berikan bukan murni dari diriku sendiri. Karena sangat buruknya pemikiranku
itu, aku lebih rela kalah dengan jawaban yang keluar dari diriku sendiri
daripada menang tetapi harus menjawabkan jawaban yang berasal dari
teman-temanku. Yah, pada waktu itu teman-temanku sangat marah padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar