GUNUNG PANDERMAN
Pada waktu aku menjadi
anggota Legio Maria, mahasiswa, di Malang, aku jatuh cinta pada seorang gadis
bernama Nancy. Aku
sering menelepon dia dan berusaha meraih hatinya dengan segala cara.
Pada suatu hari kelompok
Legio Maria kami merencanakan
untuk pergi ke gunung Bromo. Pada hari yang telah ditetapkan kami berkumpul
bersama, kira-kira jam 18.30. Tetapi rencana berubah, berganti tujuan ke gunung
Panderman. Maka kami menyewa satu mobil mikrolet, pada waktu itu jumlah kami 17
orang, jadi kami saling berhimpitan.
Kami tiba di lereng gunung kira-kira jam 21.00. tanpa
membuang-buang waktu kami segera mendaki. Pada waktu itu suasananya gerimis,
sangat dingin dan sangat gelap. Perlahan-lahan kami mendaki dengan penerangan
senter. Maklumlah mendaki gunung, perjalanannya sulit dan cukup menguras tenaga
walaupun gunung Panderman termasuk rendah.
Pada waktu itulah aku
merasakan rasa cemburu yang amat sangat karena Nancy selalu dituntun dan digandeng oleh teman laki-lakinya.
Hatiku benar-benar terbakar hingga hangus menjadi abu. Setelah lama mendaki
akhirnya teman-teman wanitaku sudah tidak mampu melanjutkan pendakian lagi.
Mereka berhenti di suatu tempat penuh bebatuan, dan di situ kami memutuskan untuk membuat api unggun.
Maka kami mengumpulkan ranting-ranting kayu. Mungkin karena energi rasa cemburu
yang besar itu maka aku mampu mematahkan ranting-ranting kayu besar hanya
dengan tangan kosong. Pada waktu itu aku
sangat tidak tahan melihat pemandangan di depan mataku, maka ketika salah satu
temanku yang bernama Albert mengajakku mendaki hingga puncak maka aku segera menurutinya.
Kami mendaki dengan susah
payah. Keadaanku dipersulit karena pada waktu itu aku memakai sepatu tentara
yang kesempitan, jari-jari kakiku benar-benar terasa amat sakit. Namun akhirnya kami berhasil mencapai puncak.
Ternyata di puncak ada
sangat banyak orang laki-laki dan perempuan yang berkemah, dan mereka semua berdiang di depan api unggun. Pada
waktu itu Albert
mengajakku mendekati salah satu rombongan api unggun. Mereka menyambut kami
dengan sangat ramah dan menawarkan singkong bakar. Lalu kami terlibat dalam
obrolan yang hangat. Setelah malam semakin larut Albert mengajakku turun ke rombongan kami.
Setiba di tempat rombongan
kami berada aku kembali bertemu dengan Nancy dan teman prianya. Hatiku kembali dibakar api cemburu.
Aku sangat tidak tahan menyaksikan itu semua, maka aku menyelinap di antara bebatuan dan menyendiri
sambil berusaha untuk tidur walaupun udara terasa sangat dingin sekali.
Beberapa lama kemudian
kami didatangi oleh seorang pendaki yang meminta bantuan karena salah satu temannya
sakit. Maka aku, Albert, Yono dan beberapa teman yang lain mengikuti orang itu dan
kami mendapati temannya tergeletak dalam keadaan lemas tidak berdaya. Maka kami
berusaha menolong dengan mengoleskan balsem, memberi air minum dan membantu
menghidupkan api unggun mereka yang padam, sedangkan Yono berusaha menyembuhkan orang yang sakit itu dengan tenaga
dalam. Setelah itu Yono
bercerita padaku bahwa orang yang sakit itu telah dirasuki oleh penunggu gunung
Panderman, tetapi dengan bantuan Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria ia telah
berhasil menyembuhkannya.
Kemudian kami kembali ke
rombongan kami. Pada waktu itu aku kembali merasakan rasa cemburu yang amat sangat, lalu
aku kembali menyelinap di antara bebatuan dan berusaha untuk tidur, namun
pikiran dan perasaanku mengembara kesana-kemari hingga pagi tiba.
Kami memulai hari dengan
berdoa pagi, dipimpin oleh salah seorang Frater Projo Malang. Setelah itu
dilanjutkan dengan acara foto bersama. Pada acara foto itu selain foto bersama,
aku juga foto sendirian, pada waktu foto itu aku mengekspresikan rasa sangat
marah dan cemburuku dengan cara berdiri di atas batu besar, memegang payung dan
menuding dengan telunjuk jari kanan ke arah sang juru foto.
Kemudian setelah itu kami
memutuskan untuk turun gunung. Pada waktu turun ternyata cukup sulit juga
karena ada bahaya terpeleset. Pada waktu itulah Nancy kembali dituntun dan digandeng oleh teman laki-lakinya.
Aku kembali dibakar api cemburu yang amat sangat hingga rasanya aku ingin mati
saja.
Setelah lama menuruni
gunung akhirnya kami sampai di lereng kira-kira jam 11 pagi, kemudian kami
menunggu mobil mikrolet yang sudah kami sewa sebelumnya. Beberapa menit
kemudian mobil itu datang menjemput kami, maka kami segera naik dan pulang.
Sesampai di rumah aku segera mandi, ganti baju, makan kemudian tidur.
JUAL TUYUL ANAK BUTA KELLING
BalasHapusJUAL TUYUL ANAK BUTA KELLING - HUBUNGI KAMI DI NO HP. – 082-369-439-555
atas nama KI ARIB WIDODO anda butuh pasugihan adopsi tuyul hub segera di no 082-369-439-555
assalamualaikum wr, wb.KI saya:PAK JOKO .dan SEKELUARGA mengucapkan banyak2
terimakasih kepada KI ARIB WIDODO atas angka togel yang di
berikan “4D” alhamdulillah ternyata itu benar2 jebol dan berkat
bantuan KI ARIB WIDODO saya bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya yang
ada di BANK dan bukan hanya itu KI alhamdulillah sekarang saya
sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya
sehari2. itu semua berkat bantuan KI ARIB WIDODO sekali lagi makasih banyak
yah KI … yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi KI ARIB WIDODO di
nomor: (((_082-369-439-555_)))
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1″Dikejar-kejar hutang
2″Selaluh kalah dalam bermain togel
3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza…KI ARIB WIDODO akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D_3D_4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI ARIB WIDODO DI NO: (((_082-369-439-555_)))
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos