BAB
I. KETIKA AKU GILA
SAKIT JIWA
Aku kembali ke masa lalu, berusaha mengingat kembali
kejadian demi kejadian, perasaan demi perasaan dan pemikiran demi pemikiran agar dapat menceritakan pada
anda, tentang apa yang aku rasakan, pikirkan dan lakukan ketika aku gila.
Aku tidak tahu mengapa aku sakit jiwa. Semua itu karena
keturunan, stres psikologik ataukah karena kesalahanku sendiri. Karena beberapa
orang mengatakan padaku bahwa aku sakit karena salahku sendiri.
Tetapi bila aku ingat-ingat lagi masa kecilku hingga aku
tumbuh dewasa, kedua orang tuaku selalu bertengkar terus, terutama cekcok
mulut. Dan yang lebih dominan adalah ibuku. Sering waktu kecil aku melihat ibu
mau bunuh diri, ataupun ibu waktu duduk atau berdiri tiba-tiba kaku dan
terjatuh sambil kejang-kejang, ketika sedang marah-marah. Aku tahu semua itu
karena masalah ekonomi, karena kami sangat miskin dan ayah tidak pandai mencari
uang, bahkan rumah kami yang terbuat dari geribik bambu dan beratap ilalang
hampir rubuh. Tetapi pada suatu hari ditahun 1992, Orang tuaku mendapat hadiah togel sebesar +- 10 juta rupiah dan kemudian
membangun rumah lumayan bagus. Tapi aku terheran-heran karena sebagian uang itu
tidak digunakan untuk modal usaha, agar dapat mencari uang dengan lebih mudah,
melainkan semuanya habis untuk membangun rumah.
Mengenai sakitku dokter yang merawatku yaitu Dokter
Githohoesodo, mengatakan bahwa aku menderita sakit jiwa jenis Schizophrenia,
sedangkan psikiater dr. Limas Sutanto.SPKJ, yang merawatku mengatakan bahwa aku
menderita Psikosis Neurosis.
Adapun ciri khas penyakitku adalah imajinasi yang terlalu
tinggi, mudah tersinggung dan mudah curiga.
Aku menderita penyakit ini sejak aku kecil. Bisa
dikatakan sejak mulai dapat berpikir, aku sudah merasakan keanehan pada pikiran
dan perasaanku. Aku merasakan kerinduan yang amat sangat agar Tuhan Yesus
Kristus menolongku sehingga aku bisa merasa damai dan tenteram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar