DOA
YESUS
Hal itu terus berlangsung sampai pada suatu hari aku
menemukan sebuah doa yang bernama Doa Yesus. Yaitu sebuah doa yang dilakukan
dengan mengulang-ulang mendaraskan rumusan doa singkat, dimana dalam rumusan
itu harus terkandung nama Yesus. Aku diperkenalkan pada doa ini oleh Suster
Putri Karmel pada tahun 1999, ketika aku retret di Pertapaan Karmel, Ngadireso.
Pada waktu itu aku berumur 23 tahun. Namun pada waktu itu aku belum memahami
doa ini. Tetapi teman retretku yang bernama Pak Handoko selalu berkata bahwa
beliau mempraktekkan doa ini dan mendapat banyak manfaat luar biasa bagi
dirinya. Karena beliau sering mengatakannya padaku maka akupun berusaha
memahami dan mencobanya. Dalam memahami doa ini aku dibantu oleh Romo Agung.
Aku berniat menekuninya, tetapi aku belum mempunyai rumusan. Ada tiga macam
rumusan yang ditawarkan oleh buku-buku yang membahas tentang doa ini, yaitu:
1.
Ye-Sus.
2.
Tuhan-Yesus.
3.
Tuhan Yesus Kristus-Kasihanilah aku.
Namun
aku merasa kurang mantap dengan rumusan itu. Aku masih berusaha mencari rumusan
Doa Yesus yang enak di hati dan pikiranku. Waktu itu batinku sangat menderita
karena aku selalu gagal membuat rumusan. Aku terus berganti-ganti rumusan.
Karena bila aku sudah menemukan rumusan dan mantap tetapi setelah beberapa hari
aku coba, tiba-tiba aku menjadi tidak yakin lagi. Sampai pada suatu hari aku memutuskan memakai
rumusan: “Tuhan Yesus Kristus, Kasihanilah aku”, yang aku praktekkan dengan
cara: Waktu menarik nafas aku dalam hati menyebut: “Tuhan Yesus Kristus”, dan
waktu menghembuskan nafas, aku dalam hati menyebut: “Kasihanilah aku”.
Aku memakai rumusan ini selama beberapa tahun, namun
akhirnya aku mengalami kebimbangan lagi. Dan aku kembali mencari-cari rumusan
Doa Yesus yang cocok buatku. Namun aku tidak pernah menemukannya. Aku sering
berganti-ganti rumusan lagi. Walaupun Romo Steven sering menasehati aku bahwa
rumusan tidaklah penting, yang penting adalah kerinduan pada Tuhan, namun semua
itu hanya masuk telinga kiri dan kemudian keluar telinga kanan saja. Aku tetap
mencari-cari dan berganti-ganti rumusan. Pada waktu itu aku benar-benar
menderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar