Minggu, 25 Desember 2011

Doa Yesus.


DOA YESUS

            Hal itu terus berlangsung sampai pada suatu hari aku menemukan sebuah doa yang bernama Doa Yesus. Yaitu sebuah doa yang dilakukan dengan mengulang-ulang mendaraskan rumusan doa singkat, dimana dalam rumusan itu harus terkandung nama Yesus. Aku diperkenalkan pada doa ini oleh Suster Putri Karmel pada tahun 1999, ketika aku retret di Pertapaan Karmel, Ngadireso. Pada waktu itu aku berumur 23 tahun. Namun pada waktu itu aku belum memahami doa ini. Tetapi teman retretku yang bernama Pak Handoko selalu berkata bahwa beliau mempraktekkan doa ini dan mendapat banyak manfaat luar biasa bagi dirinya. Karena beliau sering mengatakannya padaku maka akupun berusaha memahami dan mencobanya. Dalam memahami doa ini aku dibantu oleh Romo Agung. Aku berniat menekuninya, tetapi aku belum mempunyai rumusan. Ada tiga macam rumusan yang ditawarkan oleh buku-buku yang membahas tentang doa ini, yaitu:
1.    Ye-Sus.
2.    Tuhan-Yesus.
3.    Tuhan Yesus Kristus-Kasihanilah aku.
Namun aku merasa kurang mantap dengan rumusan itu. Aku masih berusaha mencari rumusan Doa Yesus yang enak di hati dan pikiranku. Waktu itu batinku sangat menderita karena aku selalu gagal membuat rumusan. Aku terus berganti-ganti rumusan. Karena bila aku sudah menemukan rumusan dan mantap tetapi setelah beberapa hari aku coba, tiba-tiba aku menjadi tidak yakin lagi.  Sampai pada suatu hari aku memutuskan memakai rumusan: “Tuhan Yesus Kristus, Kasihanilah aku”, yang aku praktekkan dengan cara: Waktu menarik nafas aku dalam hati menyebut: “Tuhan Yesus Kristus”, dan waktu menghembuskan nafas, aku dalam hati menyebut: “Kasihanilah aku”.
Aku memakai rumusan ini selama beberapa tahun, namun akhirnya aku mengalami kebimbangan lagi. Dan aku kembali mencari-cari rumusan Doa Yesus yang cocok buatku. Namun aku tidak pernah menemukannya. Aku sering berganti-ganti rumusan lagi. Walaupun Romo Steven sering menasehati aku bahwa rumusan tidaklah penting, yang penting adalah kerinduan pada Tuhan, namun semua itu hanya masuk telinga kiri dan kemudian keluar telinga kanan saja. Aku tetap mencari-cari dan berganti-ganti rumusan. Pada waktu itu aku benar-benar menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar