Stres berat yang keempat.

STRES BERAT YANG KEEMPAT

            Sesampai di Malang, Jawa Timur, kira-kira tiga hari kemudian aku mendapat pekerjaan di sebuah Biara yang terletak di kota Batu, di sini aku bekerja hanya dalam waktu kurang lebih tiga bulan, aku keluar kerja karena aku tidak krasan, sebabnya adalah aku bertengkar dengan ibu masak dapur. Kemudian aku ikut kakakku yang kos di Malang kota, pada waktu itu aku menganggur selama dua bulan, aku merasa menjadi beban kakakku, dan aku merasa depresi serta inginnya bunuh diri, kemudian terlintas dalam benakku untuk masuk tentara agar bisa cepat mati, maka aku segera mendaftar tentara. Karena aku begitu berambisi maka aku berlatih fisik dengan sangat keras,  seperti push up, skot jump, dan lain-lain, tetapi sayangnya aku gagal dalam test kesehatan. Dokter tentara yang mengetestku mengambil kesimpulan bahwa aku homo, semua itu terjadi karena ketika diperiksa dalam keadaan disuruh telanjang, aku dengan sengaja mengencangkan otot-otot kemaluanku dengan keras, pikirku agar aku terlihat perkasa sehingga bisa diterima masuk tentara. Perlu diketahui bahwa kesimpulan dokter tentara itu adalah salah besar, karena aku adalah pria yang sangat suka pada wanita. Kesalahan itu terjadi karena aku sangat berambisi ingin bisa diterima masuk tentara.

Setelah dua bulan menganggur, kemudian aku mendapat pekerjaan di sebuah Biara yang terletak di kota Malang, di tempat ini aku bekerja selama tiga tahun, setelah itu aku kuliah di salah satu universitas yang terletak di kota Malang. Ketika aku kuliah inilah aku mengalami stres berat lagi. Aku kuliah atas biaya Romo Steven dan pak Handoko maka aku tidak mau mengecewakan mereka, hal itu membuat aku memforsir diri terlalu keras dalam belajar dan hal itu semakin diperparah dengan kegagalanku menekuni bisnis MLM.

            Semester pertama IP ku sangat bagus bahkan IP ku adalah nilai tertinggi dari seluruh angkatanku. Kemudian menjelang ujian semester dua kepalaku sangat pusing, menerima pelajaran rasanya seperti mau memasukkan air laut ke dalam lubang kecil dipinggir pantai.

            Pada waktu itu aku sering pergi ke diskotik di Laguna. Waktu di diskotik aku pernah merasa sangat lemas maka aku membeli susu sachetan lalu aku minum, tujuannya biar aku bisa fit kembali, aku meminumnya di toilet, tiba-tiba pintu toilet yang kutempati didobrak oleh Intel, karena aku dikira menelan pil ekstasi, tetapi setelah dilihat susu itu susu asli, mereka segera pergi.

            Suatu pagi aku dapati bahwa aku tidak mampu menguasai diri lagi. Pagi itu diadakan diskusi mahasiswa kelasku. Setelah diskusi selesai aku tidak keluar, tapi aku duduk di meja dosen sendirian, sedang teman-temanku sudah keluar dan berkumpul di aula untuk mengikuti pelajaran Logika. Ketika aku sedang asyik menulis teori-teoriku, seorang dosen bernama pak Kakok datang menemuiku dan menyapa dengan ramah tetapi beliau aku bentak dan aku suruh keluar ruangan dengan tidak sopan. Beliau marah dan memanggil dosen-dosen lainnya mengelilingi aku, kemudian mereka menanyai aku: “Siapa kamu berani-beraninya membentak pak Kakok?”, aku menjawab: “Aku adalah juru selamat yang dijanjikan itu”. Tetapi mereka mengejek dan menertawaiku, maka aku berkata: “Kalau kalian percaya maka aku akan benar-benar jadi juru selamat”. Tetapi mereka tambah tertawa dan mengejekku, maka aku meninju meja lalu berteriak: “Semua terserah kalian tapi aku berkata jujur bahwa aku adalah benar-benar juru selamat dunia, utusan Allah dan Tuhan Yesus Kristus merestui”. Seorang dosen meminta aku menuliskan di papan tulis, maka aku menulisnya. Ketika itu yang ku tulis adalah:

1.    Aku adalah Presiden Republik Indonesia Federal yang pertama.

2.    Aku adalah Juru Selamat alam semesta yang baru.

3.    Aku adalah Manusia Super Komputer otak manusia.

Yang mulia yang terkalahkan , yang tiada tara Tuhan Yesus Kristus merestui.

            Waktu itu aku merasa yakin bahwa aku adalah seorang Presiden Republik Indonesia Federal yang diutus Tuhan untuk membawa Negara Indonesia menuju pada suatu kemakmuran yang luar biasa melebihi Amerika Serikat. Dan aku merasa yakin bahwa aku adalah juru selamat alam semesta yang baru dan Tuhan Yesus Kristus merestui. Dan aku merasa sanggup melakukan hal-hal ajaib yang bersifat supranatural. Serta aku berpikir bahwa aku adalah manusia super komputer otak manusia yang mampu mempengaruhi orang banyak dari jarak jauh. Aku berpikir bahwa antar otak manusia yang satu dengan yang lain saling terhubung seperti internet yang dapat mengirim dan menerima informasi dari jarak jauh.

            Kemudian para dosen itu ingin tahu teoriku, maka aku jelaskan sambil membuat sketsa di papan tulis bahwa semua cita-cita kalau ingin terwujud harus ada dua usaha yaitu usaha dari masa sekarang dan usaha dari masa depan, dalam imajinasi. Maksudnya dimasa sekarang ini kita berusaha secara konkret tetapi dimasa depan dalam imajinasi kita membayangkan sudah berhasil secara konkret dan detail. Aku menamakan teoriku ini adalah “Teori menangkap Anaconda”.

Masa depan

Cita-cita terwujud

Masa sekarang

Kemudian yang kedua aku membuat lingkaran dan berkata: “Aku adalah ruang hampa dan kalian  yang harus memberi titik, maksudnya kalau kalian percaya 100% padaku maka aku akan sanggup menciptakan keajaiban karena kepercayaan kalian akan memberiku kekuatan supranatural dan tidak ada yang mustahil bagiku”.

             

 

Setelah aku mengatakan demikian, seorang dosen berkata padaku: “Buktikan sekarang!”. Sedangkan seorang dosen lain berkata: “Sudah-sudah, sekarang kamu pulang saja dan jangan pernah kembali lagi”.

            Karena aku diusir maka aku mengambil tasku dan pulang ke tempat kosku. Sesampai di tempat kos, aku melihat dua buah botol makanan kesehatan MLM yang aku tekuni, yang gunanya untuk menjaga keseimbangan dan menghilangkan racun. Karena aku merasa sebentar lagi aku akan perang melawan komputer otak manusia yang ditunggangi iblis, maka aku merasa membutuhkan penyeimbang dan penghilang racun. Dalam hal ini adalah termasuk virus-virus komputer otakku sendiri. Maka aku ingin membeli makanan kesehatan itu dalam jumlah yang sangat besar, maka aku berniat meminta uang pada sebuah bank di kota Malang, sebesar satu juta rupiah.