EVELYN
Aku sudah jatuh cinta kepada Evelyn pada waktu
pertama kali aku melihatnya. Maka
pada waktu kelas satu SMA itu pula aku mengungkapkan cintaku padanya, dan ia menolakku.
Waktu itu ia sudah punya
pacar. Aku cemburu setengah mati bila aku melihat ia sedang bermesraan atau
bergandengan tangan dengan pacarnya.
Namun aku tidak putus asa,
aku terus berusaha mengejar cintanya. Sampai pada suatu hari ketika aku kelas
tiga, ia titip pesan pada temanku untuk mengungkapkan padaku bahwa ia suka
padaku. Pesan ini memang benar adanya. Tetapi waktu pulang sekolah ketika ia
berjalan sendirian, aku berusaha menemaninya tetapi ia mengusirku. Maka aku
menjadi sangat sedih dan kecewa. Selang sehari kemudian temanku bilang padaku
bahwa Evelyn mengalami kebingungan tentang aku.
Waktu terus berjalan, bersamaan dengan itu temanku yang bernama Wiliam juga menaksir Evelyn. Ketika aku berjalan bersama dengan banyak teman-teman,
ketika pulang sekolah, Wiliam berjalan bareng Evelyn, dan aku di
sebelahnya. Wiliam
berusaha merayu Evelyn. Maka aku sangat cemburu, lalu aku bilang ke teman-teman bahwa Wiliam menyukai Evelyn. Seketika Wiliam marah dan menghantam pipiku. Waktu itu aku tidak punya
niat sedikitpun untuk berkelahi, tetapi aku malu pada Evelyn
bila tidak membalas setiap pukulan Wiliam. Maka aku pun berusaha melawan dan terjadilah
perkelahian, pada waktu itu akulah yang kalah.
Setelah itu aku pulang, ketika aku sedang berjalan kaki, Evelyn lewat sambil naik becak, kemudian ia bilang: “Makanya
jangan banyak omong, kalau ngomong hati-hati, rasain lo”. Mendengar itu hatiku hancur, maka ketika aku sampai di tempat parkir sepedaku, aku menaiki sepeda dengan kencang dan
berjanji pada diriku bahwa apabila aku berpapasan dengan sepeda motor atau mobil yang lewat
maka aku akan menabrakan diri ke arahnya. Untung tidak ada mobil
atau sepeda motor yang lewat. Yang ada adalah gerobak dorong, maka aku tabrakkan sepedaku ke arahnya, tetapi sebelum benar-benar bertabrakan aku sengaja menjatuhkan diri dan aku jatuh kesakitan di jalan aspal berbatu, tetapi aku tidak apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar