Terjebak Mantra.

TERJEBAK MANTRA

Sejak kecil jiwaku diliputi oleh rasa kawatir, takut, malu, minder, cemas, gelisah, putus asa, hampa, ragu-ragu, bingung dan sangat tidak percaya diri. Oleh sebab itulah aku sangat merindukan rasa damai dan tentram.

            Yang ku tempuh untuk mengatasi semua itu adalah dengan berusaha mencari dan menemukan kata-kata singkat yang sifatnya tetap dan dapat mendamaikan serta menentramkan hati dan pikiranku kapanpun dan dimanapun. Dalam proses pencarian rumusan kata-kata singkat itu aku justru bertambah bingung karena pikiran dan perasaanku terbagi dua yaitu satu ke dunia luar, yaitu untuk menanggapi masalah konkret hidup sehari-hari yang berhubungan dengan orang lain seperti bekerja, sekolah dan hidup di dalam keluarga dan masyarakat, sedangkan yang satunya lagi aku berkonsentrasi untuk membuat dan menemukan rumusan kata-kata singkat penyejuk hati itu.

            Aku mulai mengalami konsentrasi terpecah ini sebelum aku duduk di bangku SD. Sungguh pikiran dan hatiku sangat menderita karena aku selalu gagal membuat rumusan kata-kata singkat itu. Kadang aku sudah mantap tetapi kemudian tidak yakin lagi, kemudian aku berganti rumusan begitu seterusnya.

Dapat dikatakan setiap detik aku sibuk membuat dan menemukan rumusan. Kadang aku berpikir bahwa rumusan kata-kata singkat penyejuk hati itu sebenarnya tidak ada. Aku terheran-heran sendiri mengapa sepertinya orang-orang lain tidak sibuk berusaha membuat dan menemukan rumusan seperti aku. Contoh rumusan yang pernah aku buat adalah:

1.    Aku sanggup, aku mampu, aku dapat, aku bisa.

2.    Aku sehat.

3.    Aku dapat melakukannya.

4.    Aku bisa melakukannya.

5.    Aku hebat.

6.    Aku orang kelas satu.

7.    Aku akan memiliki kehidupan dengan segala kelimpahan.

Dan masih banyak lagi, mungkin sudah ada puluhan rumusan yang pernah aku buat.