Selasa, 27 Desember 2011

KAKAK DI USIR AYAH


KAKAK DIUSIR AYAH

            Pada suatu hari kakakku pulang dari bermain bersama saudara sepupuku. Kemudian saudara sepupukuku itu oleh kakak disuruh menginap di rumahku, karena hari sudah malam. Saudara sepupuku ini sangat tidak disukai oleh ayahku, tetapi hal ini tidak disadari oleh kakakku.
            Pagi harinya mereka bangun kesiangan maka ayah marah besar, lalu terjadi pertengkaran mulut antara ayah dan kakak, lalu karena sangat marahnya ayah mengusir kakak. Lalu kakak benar-benar pergi. Ia naik kereta api lalu pergi ke Prabumulih kemudian sesampai di stasiun ia berjalan kaki menyusuri rel kereta api tak tentu arah. Namun oleh kebaikan seorang pegawai PJKA, ia diberi makan dan pakaian.
            Kemudian pada suatu hari ia pulang. Hatiku begitu gembira. Karena sangat gembiranya aku berseru: “Ternyata akhirnya pulang juga”. Tetapi kata-kataku ini disalah artikan olehnya, sangkanya aku mengejeknya. Kemudian setelah beberapa hari di rumah, ia pergi lagi, tapi kali ini ia pergi sangat jauh, yaitu ke pulau jawa. Ia naik bis ke suatu daerah, setelah kehabisan ongkos lalu ia bekerja pada orang, setelah mendapat uang ia naik bis lagi, lalu setelah kehabisan uang bekerja pada orang lagi, begitu seterusnya.
            Melalui perjalanan yang berliku-liku penuh kesusahan dan kesedihan akhirnya sampailah ia di Malang, Jawa Timur, tepatnya di sebuah Biara di kota Batu, yang pada suatu saat aku akan menyusulnya yang akan aku ceritakan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar