MASUK
SEKOLAH SMA
Setelah aku lulus SMP, ayahku mengatakan padaku bahwa beliau tidak mampu menyekolahkan aku
lagi. Pada waktu itu hatiku begitu terpukul. Aku benar-benar tidak dapat
menerima kenyataan itu. Oleh sebab itulah aku mengajak ayah mencari beasiswa,
lalu ayahku mencobanya tetapi tidak berhasil. Setelah mendekati hampir putus
harapan, aku mempunyai ide untuk mencari bantuan kantor sosial pemerintah. Kami
mengalami kesulitan dalam mencari letak kantor itu berada, tetapi berkat niat
dan tekadku dan kesetiaan ayah menemani
aku, maka akhirnya kami berhasil menemukan kantor itu. Setelah ke sana, kami mengatakan tujuan kami
dan kami diberitahu bahwa kami harus membuat surat permohonan yang harus
ditanda tangani bapak RT, RW, Lurah dan Camat. Maka aku dan ayah berusaha keras
mendapatkannya, sampai akhirnya kami melengkapi syarat itu. Tetapi ketika surat
permohonan itu kami sodorkan pada kantor sosial , mereka menanyakan: aku sudah
diterima di sekolah SMA mana? Kemudian aku menjawab bahwa aku belum mendaftar
ke sekolah manapun. Kantor sosial mengatakan bahwa surat permohonan itu hanya
berlaku bila aku sudah mendaftar dan diterima di sekolah negeri. Aku sadari
kebodohanku, kemudian aku dan ayah berusaha mencari sekolah negeri, namun
pendaftaran sudah terlambat. Tetapi aku tidak putus asa, aku mendatangi sekolah
SMA swasta Katolik. Kemudian kami mengungkapkan bahwa kami
tidak mampu membayar biaya pendaftaran dan semua biaya di sekolah itu. Kami
memohon bantuan bapak kepala sekolah, yang pada waktu itu adalah bapak
Soetarwo.BA. Beliau menyarankan agar kami membuat surat permohonan yang harus
ditanda tangani oleh bapak RT, RW, Lurah dan Camat. Maka kamipun senang karena
kami sudah mempunyai surat itu. Namun perjuanganku belum berhenti, karena pak
Soetarwo mengharuskan aku menjalani test wawancara dan test tertulis. Tetapi
untunglah aku berhasil lulus test walau hanya dengan nilai yang pas-pasan.
Akhirnya aku diterima dan diperbolehkan sekolah di sekolah itu secara gratis.
Kadang-kadang pak Soetarwo memanggilku dan mengatakan padaku bahwa aku boleh
meminta apa saja pada beliau, asalkan itu untuk keperluan sekolah, tetapi aku
tak pernah sekalipun memintanya. Karena aku sekolah berdasarkan beasiswa maka
di sekolah aku sangat minder sekali dan sangat takut berbuat nakal. Terimakasih
banyak pak Soetarwo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar