MEMECAHKAN EMBER
Pada suatu musim kemarau, sumur kami kering. Oleh sebab
itu kami mandi dan mengambil air di sumur tetangga. Aku dan kakak mengambil air
bersama-sama dengan cara dipikul. Pada waktu itu entah karena apa aku begitu
marah dengan kakak maka sebagai pelampiasan, pada saat kami memikul seember
air, pikulan air itu aku angkat tinggi-tinggi kemudian aku goyangkan sehingga
ember itu pecah. Pada saat itu hanya akulah yang tahu bahwa ember itu pecah
karena sengaja aku pecahkan dari belakang. Kemudian sesampai di rumah, ibu
memarahi kami.
Selang beberapa hari kemudian kami mencari ikan bersama
banyak orang. Dan kakak pandai mencari ikan. Karena kami mendapat banyak ikan
maka ikan-ikan itu kami jual dan uang hasil jualan itu mula-mula oleh kakak
akan digunakan untuk mengganti ember yang telah pecah, tetapi ibu menyarankan
agar digunakan untuk membeli buku ATLAS saja, karena kami tidak punya buku
ATLAS. Maka ibupun senang. Tetapi ada kesialan, pada waktu mencari ikan itu,
tangan kakak terkena patil ikan lele, sehingga setelah itu badannya sakit panas
dan tidak bisa masuk sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar