BAB: II. PERJUANGANKU
PERJUANGANKU UNTUK SEMBUH DARI
SAKIT JIWA (SCHIZOPHRENIA)
Aku sangat ingin bisa
sembuh secara total dari sakit jiwa. Aku memiliki niat yang kuat, maka aku
minum obat secara teratur seperti yang dianjurkan dokter dan tidur cukup setiap
hari, bahkan lebih dari 8 jam, namun aku tetap saja keluar masuk rumah sakit
jiwa. Pada waktu itu aku sering mengalami efek samping obat seperti pikiran
mati dan badan kaku, tangan bergetar atau tremor dan lain-lain. Beberapa
temanku mengatakan padaku bahwa cara kerja obat sakit jiwa adalah dengan
mematikan syaraf, bila ini berlangsung lama maka akan terjadi kerusakan syaraf
secara permanen. Setelah itu aku takut minum obat, tetapi aku tetap meminum obatku
secara teratur, dengan harapan agar tidak mengalami kumat lagi. Karena patuhnya
minum obat, pernah aku meminum obat pil Progmatil (Clorplormazin) sebanyak 9
butir sekaligus karena diperintah oleh halusinasiku sendiri, untung aku
muntah-muntah, meski begitu aku tidak bisa bangun tidur selama kurang lebih 3
hari.
Aku meyakini bahwa obat memang diperlukan, apalagi ketika aku dalam kondisi
kumat, karena obat mampu meredam gejala-gejala sakit jiwa seperti waham,
halusinasi dan paranoid.
Sampai pada suatu hari aku
menemukan bahwa obat mujarab bagiku adalah doa dan persahabatan. Mula-mula aku
menjalani doa yang disebut: “Doa Yesus”, aku mengenal doa ini waktu retret di
Pertapaan Karmel, Ngadireso, Tumpang. Aku melakukan doa ini dengan
mengulang-ngulang dalam hati mengucapkan: “Tuhan Yesus Kristus, Kasihanilah
aku”. Waktu menarik nafas, dalam hati aku mengucapkan: “Tuhan Yesus Kristus”.
Dan waktu menghembuskan nafas, aku dalam hati mengucapkan: “Kasihanilah aku”.
Aku melakukan doa ini selama bertahun-tahun, sampai pada suatu hari aku
mengalami keraguan akan rumusan doa ini, kemudian aku sering berganti-ganti
rumusan. Dan aku menjumpai bahwa aku tidak bisa menemukan rumusan Doa Yesus
yang cocok bagiku.
Sampai pada suatu hari aku
mengenal Father Mikael. Aku mengungkapkan keluh kesah dan harapanku pada beliu. Kemudian beliau
mengajariku sebuah doa, yang
aku sebut: “Doa hati, yang dibimbing Roh”. Inilah metode doa yang aku pakai hingga sekarang, karena sangat sederhana dan sangat
cocok bagiku.
Sebelum mengajarkan metode
doa ini, Father Mikael terlebih dulu membuka mata hati dan pikiranku, bahwa rumusan dan metode
doa tidaklah penting, karena dalam berdoa sebaiknya aku menggunakan hati, bukan pikiran. Biarlah Roh Kudus yang membimbing, kata
beliau.
Pertanyaan yang beliau
ajukan padaku adalah: Mengapa kamu harus mengikuti pendapat orang banyak agar
berpegang pada satu rumusan? Mengapa rumusan doamu ingin diterima dan diakui
semua orang? Mengapa kamu berdoa dengan menggunakan pikiran? Lalu beliau
memberi contoh, bahwa dalam kitab suci diajarkan dalam perintah utama yang
pertama: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Mat 22:36-40)”, tetapi gereja tidak
mengajarkan doa: “Tuhan aku mengasihimu”, maka beliau berdoa: “Allah Bapa aku mengasihimu”, “Tuhan Yesus
Kristus, aku mengasihimu”, “Allah Roh Kudus, aku mengasihimu”. Dalam berdoa
beliau tidak mementingkan rumusan dan tidak membutuhkan persetujuan orang
banyak dan tidak ingin rumusan doanya diakui semua orang, dan beliau
menjelaskan padaku bahwa rumusan doa itu tidak ada yang buruk. Semua rumusan
doa adalah baik.
Father Mikael berkali-kali menerangkan padaku bahwa dalam berdoa aku
sebaiknya menggunakan hati dan bukan pikiran. Sampai pada suatu hari beliau
merasa capek menasehatiku dan marah karena aku tetap tidak mengerti dan terlalu
bebal. Namun beliau tetap membimbingku karena beliau merasa bertanggungjawab
atas keselamatan jiwaku. Lalu beliau memberi ilustrasi: “Pada waktu Petrus
melihat Tuhan Yesus Kristus berjalan di atas air, ia kemudian berlari
menjumpai-Nya dengan berjalan di atas air, namun kemudian ia tenggelam. Father Mikael
menjelaskan bahwa pada waktu Petrus berjalan di atas air
itu, ia menggunakan hati tetapi kemudian ia tenggelam karena ia berpikir: “Kok
bisa saya berjalan di atas air?”.
Kemudian Father
Mikael memberi ilustrasi lain: Tersebutlah
seorang Misionaris yang ditugaskan untuk mewartakan Injil di sebuah pulau
terpencil. Lalu di situ, Misionaris itu mengajarkan : “Doa Bapa kami”, kemudian
pulang ke biaranya. Selang beberapa bulan kemudian ia datang lagi, tetapi
penduduk di situ meminta maaf karena mereka semua telah lupa akan “Doa Bapa
kami”, yang telah diajarkan oleh Misionaris itu, kemudian ia mulai mengajar
lagi, setelah itu ia kembali pulang ke biaranya. Beberapa bulan kemudian
Misionaris itu datang lagi ke pulau itu, ketika ia masih di dalam perahu,
penduduk setempat telah mengetahui bahwa itu adalah Sang Misionaris, kemudian
mereka segera berlari dengan berjalan di atas air untuk menjumpai Sang
Misonaris, kemudian mereka berkata: “Maaf Father, tolong ajari kami Doa Bapa kami
lagi, karena kami telah lupa lagi”. Melihat dan mendengar hal itu Sang
Misionaris berkata: “Tidak perlu berdoa Bapa kami, karena doa itu telah menyatu
dengan hatimu”. Father Mikael menjelaskan padaku bahwa “Yang penting bukan rumusan doamu tetapi hatimu”.
Beliau ingin agar aku
menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai pusat hidupku. Pertanyaan beliau
adalah: “Yang menjadi pusat hidupmu itu kamu sendiri atau Tuhan?”. Beliau
memandang bahwa selama ini aku hanya memikirkan diriku sendiri, bukan Tuhan,
aku berputar-putar dengan pikiranku seperti benang ruwet. Beliau mengharapkan
agar aku berubah. Beliau mengajarkan agar aku selalu mengajak Tuhan
berkomunikasi dalam segala apapun yang aku lalukan, seturut bimbingan Roh
Kudus. Misalnya bila aku sedang mandi, berdoa: “Tuhan bersihkanlah hati dan
pikiranku, seperti aku membersihkan tubuhku”. Bila aku sedang menyiram bunga:
“Tuhan tumbuhkanlah bunga ini, seperti engkau menumbuhkan aku”.
Jadi dalam melakukan “Doa hati yang dibimbing roh” ini,
kita tidak terbatas dalam satu rumusan saja, melainkan kita boleh memegang
banyak rumusan doa, yang didoakan secara spontan menurut situasi dan kondisi,
misalnya:
Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah
aku.
Tuhan Yesus Kristus,
Kasihanilah aku dan ………
Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah andalanku.
Tuhan Yesus Kristus,
datanglah.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau
sungguh baik.
Tuhan Yesus Kristus,
terimakasih banyak.
Tuhan Yesus Kristus, ku
bersyukur pada-Mu.
Tuhan Yesus Kristus,
dimuliakanlah nama-Mu.
Tuhan Yesus Kristus, jadilah
kehendak-Mu.
Tuhan Yesus Kristus,
tolonglah aku.
Tuhan Yesus Kristus,
selamatkanlah aku.
Selain obat, tidur cukup dan doa masih ada factor lain
yang sangat mendukung penyembuhan, yaitu hubungan social yang sehat dan
harmonis. Untuk menciptakan hubungan social yang sehat dan harmonis aku butuh
sahabat. Maka aku berusaha mencari sahabat sebanyak-banyaknya, dan kini aku
telah memiliki banyak sahabat. Mereka sangat baik padaku.
Dalam menjalin persahabatan, aku kerap kali menemui
masalah bahkan pertengkaran, hal itu terjadi karena aku kurang peka akan
kebutuhan mereka, akan perasaan, pikiran dan sikap mereka. Namun aku berusaha
untuk mendengarkan dan mencari solusi yang terbaik sehingga hubungan kami
kembali baik. Namun ada juga sahabatku yang sampai sekarang belum mau memaafkan
aku, padahal aku tidak bermaksud menyakiti hatinya. Tetapi ia tidak mau tahu.
Sampai sekarang ia masih marah padaku.
Gejala utama penyakitku adalah waham, halusinasi dan
paranoid. Waham yaitu memiliki keyakinan keliru tetapi tidak bisa dikoreksi.
Halusinasi yaitu pencerapan indera tanpa rangsang yang sebenarnya. Sedangkan
paranoid adalah curiga yang berlebihan. Contoh konkretnya adalah aku sering
merasa dibicarakan, dalam bahasa Jawanya: Rungon-rungon merasa dirasani. Hal
ini semakin diperparah karena aku berpikir negative. Inilah yang sering
menggangguku dan membuatku tersiksa, aku sering merasa sakit hati, dan hal ini
cenderung merusak hubungan baikku pada sahabat-sahabatku, dan teman-teman
kerja. Inilah alasannya mengapa aku merasa obat itu perlu.
Selain hal-hal tersebut di atas, masih ada satu lagi
factor penting pendukung penyembuhan yaitu “Bertindak wajar-wajar saja”, atau
dalam bahasa lain: “Lumrah”. Aku merasa hal ini penting karena sebagai seorang
penderita sakit jiwa, tanpa bertindak aneh pun aku sudah aneh, apalagi bila
orang melihat aku nyata-nyata berbuat aneh, bisa-bisa aku disangka kumat dan
dimasukkan RSJ lagi. Contoh konkretnya aku kalau makan punya selera yang agak
liar, misalnya bila makan dan lalap pete, aku lebih suka pete itu aku makan
bersama kulitnya yang masih hijau, aku juga suka lalap daun dan kulit jeruk,
selain itu aku juga suka lalap bawang putih.
Pada suatu hari aku titip pada teman kerjaku bagian dapur
untuk membelikan bawang putih. Ketika ditanya aku menjawab jujur untuk aku
pakai lalap makan. Apa yang terjadi? Mereka menyangka bahwa aku kumat lagi, dan
bawang putih itu aku gunakan untuk menangkal makhluk halus, dan gossip pun tersebar
bahwa aku kumat lagi. Dimana-mana tiap ada kesempatan mereka membicarakan aku,
dan mereka mulai bersiap-siap mau membawaku ke RSJ lagi.
Selain hal-hal itu semua, masih ada satu lagi factor
penting sebagai pendukung penyembuhan, yaitu: “Menjadi orang yang baik”.
Menjadi orang yang baik berarti patuh pada hukum dan tidak berbuat dosa.
Mengapa hal ini penting? Yaitu karena setiap pelanggaran yang aku lakukan dapat
membuat aku merasa bersalah. Dan rasa bersalah ini dapat membuat aku cemas dan
gelisah. Dan hal ini dapat membuat aku jatuh sakit lagi.
Berdasarkan pengalamanku yang aku utarakan di atas, maka
kalau aku buat garis besar, ada 6 faktor penting yang mendukung penyembuhan
yaitu:
- Obat (Teratur minum obat, apalagi waktu dalam kondisi kumat).
- Tidur (Tidur cukup sangat perlu).
- Doa (Tuhan menjadi pusat hidup).
- Persahabatan (Hubungan social yang sehat dan harmonis).
- Lumrah, (Bertindak wajar-wajar saja).
- Menjadi orang yang baik (Patuh pada hukum dan tidak berbuat dosa).
Itulah
tadi hal-hal yang aku pegang dalam rangka menjaga agar aku tetap sehat. Aku
berharap tidak kumat lagi. Aku selalu mengharapkan mukjijat Tuhan, dan sambil
menunggu mukjijat itu terjadi, aku berjuang keras untuk bisa sembuh. Aku mohon
doakanlah aku.
Wah luar biasa anda bisa melawan penyakit itu. Kalau saja aku bisa seperti anda. Kalau aku kondisiku sudah semakin parah dan terbaring lumpuh di tempat tidur, lumpuh karena pikiran
BalasHapusFaith Hill, sama halnya denganku.
HapusSekarang saya sudah lumayan membaik dan sudah bisa bekerja (sekitar 10 bulan).kuncinya adalah obat yang cocok. Karena banyak sekali obat penenang di luar sana. Tapi hanya ada satu yg cocok dgn kita. Kalau aku cocok dengan jenis risperidone. Sangat membantu sekali
HapusJUAL TUYUL ANAK BUTA KELLING
BalasHapusJUAL TUYUL ANAK BUTA KELLING - HUBUNGI KAMI DI NO HP. – 082-369-439-555
atas nama KI ARIB WIDODO anda butuh pasugihan adopsi tuyul hub segera di no 082-369-439-555
assalamualaikum wr, wb.KI saya:PAK JOKO .dan SEKELUARGA mengucapkan banyak2
terimakasih kepada KI ARIB WIDODO atas angka togel yang di
berikan “4D” alhamdulillah ternyata itu benar2 jebol dan berkat
bantuan KI ARIB WIDODO saya bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya yang
ada di BANK dan bukan hanya itu KI alhamdulillah sekarang saya
sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya
sehari2. itu semua berkat bantuan KI ARIB WIDODO sekali lagi makasih banyak
yah KI … yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi KI ARIB WIDODO di
nomor: (((_082-369-439-555_)))
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1″Dikejar-kejar hutang
2″Selaluh kalah dalam bermain togel
3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza…KI ARIB WIDODO akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D_3D_4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI ARIB WIDODO DI NO: (((_082-369-439-555_)))
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
Terimakasih sudah mau berbagi. dari apa yang sudah saya browsing, mungkin saya juga sudah menderita shizofrenia, meskipun masih kategori ringan tetapi sudah sangat mengganggu, terutama dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
BalasHapussaya malu mengatakan pasa siapapun apa yang saya alami. bisakah saya meminta nomor yang bisa dihubungi? terimakasih sebelumnya ya.
Saya juga pengidap.. obat itu dapat dari mana ya?? Biar bisa tidur pulas soalnya udah 1th ini saya mengalami susah tidur sudah brobat 2x kepsikiater dikasih obat penenang juga tdk mempan dan ke hipnoterapi juga tdk ada perubahan..
BalasHapusAku juga sempat seperti anda, susah tidur dan sepertinya pikiran ini jalan terus. Kalau aku cara mengatasinya dulu dengan banyak aktivitas dan olahraga , setelah beraktivitas dan olahraga jadi cepat tidur. Dan juga jangan lupa bersosialisasi
Hapusdr malang ya mbak? ada kontak yg bisa dihubungi? kebetulan aku mengidap gejala yang sama. mungkin pean bisa bantu aku. ini pin bb saya d1704af6 mkasih, GBU.
BalasHapusKitab al quran dapat dengan cepat menyembuhkan sakit hati dalam diri manusia dan menyembuhkan sakit jiwa manusia.
BalasHapushttp://www.superartikelblog.xyz/
Mohon dukungan doa untuk kesembuhan saya dan anak saya sudah lama sakit. Terima kasih.
BalasHapus