NANAR
Dalam remang hatiku
hampa,
tersesat jauh tiada tahu
ke mana?
Karena kini engkau beda,
mengapa engkau beda?
Bagiku masih tanda
tanya.
Mungkinkah engkau telah
tergoda,
oleh ucapan mulut manis
yang berbisa?
Atau, telah punya pria
yang lainnya?
Atau, telah mematok
harga yang sulit diterka?
Atau, sengaja membisu
seribu bahasa
bagi manusia seperti
beta?
Mulanya aku berpikir,
kita akan abadi,
namun ternyata aku salah
duga.
Karena kini engkau lebih
memilih diam,
ketimbang bicara.
Dan sorot matamu setajam
ular Cobra,
yang tak ku tahu apa
maknanya?
Aku jadi nanar,
aku merasa tak membuat
kesalahan,
yang membuatmu jadi berubah.
Mungkinkah engkau telah
salah duga.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar