Kamis, 12 September 2013

Surat Untuk Suster Narni Yang Pertama.



SURAT UNTUK SUSTER NARNI YANG PERTAMA

            Salam damai sejahtera dalam kasih Tuhan,
Suster Narni, aku sungguh senang sekali dapat berjumpa dengan Suster lewat surat ini. Bila mengingat beberapa waktu yang lalu aku juga senang karena dapat berjumpa denganmu di RSJ, sebab dalam sedikit hari aku telah merasakan kasihmu. Sungguh engkau telah memberi lebih dari yang kau kira, karena engkau mau bersahabat dengan aku orang yang hina ini.
            Suster Narni, aku dapat merasakan betapa cantiknya hatimu, secantik wajahmu yang tulus dan indah, dan aku dapat merasakan betapa sangat perhatiannya engkau padaku. Sungguh engkau sesuai dengan namamu, yaitu Narni.
            Aku sangat menyesal karena aku tidak mencurahkan cukup banyak waktu untuk bertemu dan ngobrol denganmu di rumah sakit. Dan yang paling aku sesali dan mengganjal dihatiku adalah aku terlambat membantu mengangkutkan tasmu ke bis, waktu hari terakhir engkau bertugas di rumah sakit, dan aku tidak sempat membuat kata-kata perpisahan yang cukup berarti.
            Suster Narni yang baik, aku tahu bahwa engkau telah punya pacar, dan kemudian hubungan kita hanyalah sebatas sahabat saja. Tapi ku katakan terus terang padamu bahwa aku bukanlah sahabat yang baik, karena diam-diam aku jatuh hati padamu. Dalam perasaan yang ku simpan ini, engkau ku sebut dalam doaku setiap hari, dan aku berharap Tuhan akan mengabulkan doa cintaku.
            Dalam perjalanan hidupku sejauh ini, aku telah letih mencari tambatan hati, dimana aku dapat curhat dengan sepenuh hati, dan kini aku menemukan engkau.
            Bila aku ingat siapa diriku, terkadang aku sangat rendah diri, dan aku punya cukup banyak alasan realistis untuk melupakan dirimu, yaitu karena engkau jauh berbeda dariku. Namun aku putuskan untuk tetap mengikuti aliran cintaku padamu.
            Walaupun engkau sudah tahu bahwa aku mengejar cintamu, namun janganlah engkau takut padaku, karena aku tidak akan mengganggu atau membahayakan dirimu. Dalam proses ini aku memilih untuk berjuang dengan cara yang indah.
            Beberapa hari yang lalu aku bermimpi. Dalam mimpiku aku berada di sebuah gereja dalam keadaan sakit, tiba-tiba aku lihat dirimu sedang berdoa dan mendoakan aku, lalu engkau menghampiriku dengan wajah yang bersinar dan penuh pengertian yang mendalam. Seketika aku mendapat rasa damai yang pasti. Tetapi setelah itu engkau hilang dari hadapanku, kemudian aku mencarimu di antara kerumunan gadis-gadis, dan aku berhasil menemuimu, lalu aku menjabat tanganmu. Bagiku ini adalah mimpi yang luarbiasa karena gadis yang aku impikan hadir dalam mimpiku.
            Engkau mengatakan bahwa bulan September nanti kamu sudah wisuda, tapi sebelumnya engkau harus menyusun tugas akhir. Dalam menghadapi itu semua aku berdoa semoga engkau dapat melewati masa-masa sulit dengan sukses.
            Masih ingatkan? bahwa engkau pernah menulis doa buatku di sebuah kartu berwarna orange, kartu itu masih ku simpan hingga sekarang. Kadang-kadang aku membacanya, dan bila membaca aku pasti ingat kamu, dan setelah itu aku bahagia.
            Hal yang pasti bila aku ingat tentang kamu adalah senyummu yang manis, matamu yang bersinar dan wajahmu yang indah.
            Suster Narni yang cantik, pada kesempatan ini aku ingin bertanya padamu, masihkah engkau mengingat aku? Kalau engkau masih ingat aku makasih ya. Oya Suster cukup sampai disini dulu ya, lain kali kita sambung lagi. Salam kangen dariku: Yohanes Winoto.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar