Kamis, 12 September 2013

Untuk BeLahan Jiwaku Yang Tersayang.



UNTUK BELAHAN JIWAKU YANG TERSAYANG

Tulisan ini aku buat sewaktu masih dirawat di RSJ, pada bulan April tahun 2007.

            Sayang entah mengapa aku merasakan keinginan besar didasar hatiku untuk menulis walaupun aku tak tahu, akan apa jadinya tulisanku. Semua ini sebagai ungkapan betapa aku sangat merindukanmu yang bagiku masih berupa misteri.
Sayang siapa namamu? Di mana kamu berada? Dan apa yang kamu lakukan sekarang? Atau mungkin engkau sekarang sedang bercumbu mesra dengan kekasihmu. Kalau itu yang kau lakukan aku cemburu sayang. Sayang aku berharap engkau benar-benar ada dan engkau masih suci.
Sayang tahukah kamu bahwa saat ini aku berada di rumah sakit jiwa. Aku terbebas dari neraka untuk sementara, namun bagiku tempat ini juga adalah neraka bila dilihat dari sisi lain, karena itu aku menginginkan segera keluar dari sini.
Mungkin semua ini adalah salahku sendiri. Tetapi aku pikir juga bukan, mengingat mulai kecil kedua orangtuaku selalu cekcok dan sempat cerai. Aku dulu di rumah adalah bagai dalam neraka. Neraka yang ku lihat, ku dengar dan ku rasakan. Mungkin Freud akan mengatakan bahwa semua itu terekam dalam pikiran bawah sadarku dan perlahan-lahan menggerogoti keoptimalan jalan hidupku untuk meraih sukses, maksudku semacam Aids yang menggerogoti kekebalan dan kekuatan mentalku sehingga terkena kuman  atau masalah sedikit saja membuatku gila. Bukan kamuflase sayang, tetapi benar-benar gila, maksudku Schizophrenia.
Sayang jujur saja aku ingin berterus terang padamu bahwa aku benci obat, karena kadang-kadang aku merasakan efeknya, yaitu pikiranku mati dan badanku kaku. Namun disisi lain aku juga yakin bahwa aku tak mungkin bisa sembuh tanpa obat, dan bila tidak sehat aku tak mungkin bisa bertemu denganmu.
Sayang aku benci Schizophrenia, karena perlahan-lahan membuatku bodoh semakin bodoh dan membuatku masuk golongan orang-orang yang tak berarti, tidak produktif dan cacat.
Sayang aku ingin engkau kuat dan tabah, agar aku merasakan peneguhan, dibalik perhatianmu. Aku ingin engkau cantik, agar aku dapat merasakan surga. Aku ingin payudaramu besar, agar aku puas, dan aku ingin engkau menerimaku apa adanya, meskipun engkau tahu aku menderita sakit jiwa.
Sayang aku ingin berada di surga walau masih di dunia ini, namun apakah surga itu bisa diciptakan di dunia ini?, Atau surga seperti itu adalah hasil dari setiap tetesan keringat dan cucuran air mata tangis dalam batin?, Aku sering menangis sayang, tapi entah mengapa air mataku tidak keluar, atau mungkinkah air mataku sudah kering.
Sayang cukup sampai di sini dulu ya, lain kali kita sambung lagi. Doakan semoga aku cepat sehat dan semoga kita cepat bertemu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar