UNTUK
BELAHAN JIWAKU YANG TERSAYANG
Tulisan
ini aku buat sewaktu masih dirawat di RSJ, pada bulan April tahun 2007.
Sayang entah mengapa aku merasakan keinginan besar
didasar hatiku untuk menulis walaupun aku tak tahu, akan apa jadinya tulisanku.
Semua ini sebagai ungkapan betapa aku sangat merindukanmu yang bagiku masih
berupa misteri.
Sayang
siapa namamu? Di mana kamu berada? Dan apa yang kamu lakukan sekarang? Atau
mungkin engkau sekarang sedang bercumbu mesra dengan kekasihmu. Kalau itu yang
kau lakukan aku cemburu sayang. Sayang aku berharap engkau benar-benar ada dan
engkau masih suci.
Sayang
tahukah kamu bahwa saat ini aku berada di rumah sakit jiwa. Aku terbebas dari
neraka untuk sementara, namun bagiku tempat ini juga adalah neraka bila dilihat
dari sisi lain, karena itu aku menginginkan segera keluar dari sini.
Mungkin
semua ini adalah salahku sendiri. Tetapi aku pikir juga bukan, mengingat mulai
kecil kedua orangtuaku selalu cekcok dan sempat cerai. Aku dulu di rumah adalah
bagai dalam neraka. Neraka yang ku lihat, ku dengar dan ku rasakan. Mungkin
Freud akan mengatakan bahwa semua itu terekam dalam pikiran bawah sadarku dan
perlahan-lahan menggerogoti keoptimalan jalan hidupku untuk meraih sukses,
maksudku semacam Aids yang menggerogoti kekebalan dan kekuatan mentalku
sehingga terkena kuman atau masalah sedikit
saja membuatku gila. Bukan kamuflase sayang, tetapi benar-benar gila, maksudku
Schizophrenia.
Sayang
jujur saja aku ingin berterus terang padamu bahwa aku benci obat, karena
kadang-kadang aku merasakan efeknya, yaitu pikiranku mati dan badanku kaku.
Namun disisi lain aku juga yakin bahwa aku tak mungkin bisa sembuh tanpa obat,
dan bila tidak sehat aku tak mungkin bisa bertemu denganmu.
Sayang
aku benci Schizophrenia, karena perlahan-lahan membuatku bodoh semakin bodoh
dan membuatku masuk golongan orang-orang yang tak berarti, tidak produktif dan
cacat.
Sayang
aku ingin engkau kuat dan tabah, agar aku merasakan peneguhan, dibalik
perhatianmu. Aku ingin engkau cantik, agar aku dapat merasakan surga. Aku ingin
payudaramu besar, agar aku puas, dan aku ingin engkau menerimaku apa adanya,
meskipun engkau tahu aku menderita sakit jiwa.
Sayang
aku ingin berada di surga walau masih di dunia ini, namun apakah surga itu bisa
diciptakan di dunia ini?, Atau surga seperti itu adalah hasil dari setiap
tetesan keringat dan cucuran air mata tangis dalam batin?, Aku sering menangis
sayang, tapi entah mengapa air mataku tidak keluar, atau mungkinkah air mataku
sudah kering.
Sayang
cukup sampai di sini dulu ya, lain kali kita sambung lagi. Doakan semoga aku
cepat sehat dan semoga kita cepat bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar