Senin, 23 September 2013

PendahuLuan.



PENDAHULUAN


            Apa difinisi “Gila”, menurut anda? Anda boleh berpendapat apa pun, dan saya tidak akan menyalahkannya. Karena difinisi itu kemungkinan besar lahir dari penderitaan anda sendiri atau penderitaan saudara, tetangga, teman, sahabat baik anda, atau hasil dari mengamati orang-orang gila jalanan. Namun bila anda bertanya balik pada saya, difinisi “Gila”, menurut saya adalah memiliki keyakinan yang salah dan tidak bisa membedakan antara kenyataan dan kahyalan.
Saya sangat heran bercampur sedih apabila mendengar orang menertawakan atau mengejek orang sakit jiwa. Mereka tidak menyadari bahwa nasib serupa dapat menimpa mereka sendiri, saudara, istri, anak-anaknya atau keturunan mereka di masa yang akan datang. Teman saya, Pak Handoko pernah berkata pada saya bahwa: ”Sebutan orang baik adalah hal yang harus dipertahankan terus-menerus, karena sewaktu-waktu dapat berubah.” Demikian juga dengan sebutan, ”Orang sehat”, ”Orang normal” adalah hal yang harus dipertahankan terus-menerus, karena sewaktu-waktu dapat berubah.
            Menurut W.F.Maramis dalam bukunya yang berjudul:  ”Catatan ilmu kedokteran jiwa”, menyatakan bahwa setiap orang dapat saja terganggu jiwanya, asal saja stres itu cukup besar, cukup lama atau cukup spesifik bagaimanapun juga stabil kepribadian dan emosinya. Tetapi yang jelas manusia bereaksi secara Holistik/ keseluruhan meliputi faktor badan (Somatogenik), jiwa (Psikogenik) dan lingkungan (Sosiogenik) yang saling mempengaruhi.
Ada macam-macam penyebab orang menjadi sakit jiwa. Ada orang yang sakit jiwa karena dibuat oleh orang itu sendiri, ada orang yang sakit jiwa karena dibuat oleh orang lain, ada orang yang sakit jiwa karena suatu keadaan atau peristiwa yang sangat menyedihkan dan ada orang yang sakit jiwa karena memang dikehendaki Allah untuk sakit jiwa agar pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia (Yoh 9:1-3).
Saya benar-benar pernah menjadi gila dan berkali-kali di opname di Rumah sakit jiwa. Diagnosa medis saya menurut Psikiater; dr.Limas Sutanto.SPKJ, saya mengidap Psikosis Neurosis, diagnosa menurut dokter kontrol saya yaitu dr.Gitohoesodo, sama dengan diagnosa RSJ Dr.Radjiman Wedyodiningrat, Lawang, yaitu saya menderita Skizofrenia Paranoid, sedangkan saya sendiri tidak tahu persis apa diagnosa medis saya, karena setelah saya membaca buku ”Catatan ilmu kedokteran jiwa” karangan W.F.Maramis, saya menjumpai bahwa saya mempunyai gejala-gejala: Skizofrenia, Psikosa Afektif, Psikosa Paranoid, Psikosa Reaktif, Nerosa dan Gangguan Kepribadian. Mungkin diagnosa yang paling tepat untuk saya adalah diagnosa dr.Limas Sutanto.SPKJ, yaitu saya menderita Psikosis Neurosis. Namun setelah saya menonton film yang diangkat dari sebuah kisah nyata Dr.John Nash yang berjudul, “A Beautiful Mind”, yang dibintangi oleh Russell Crowe, saya berkesimpulan dan yakin sepenuhnya bahwa diagnosa medis penyakit jiwa saya adalah memang Skizofrenia Paranoid, karena apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh Dr.John Nash, kurang lebih juga saya alami sendiri.
Tetapi saya telah berhasil sembuh, dan telah berhasil mempertahankan kesembuhan saya selama bertahun-tahun, berkat rahmat Tuhan dan juga usaha saya. Dengan maksud menolong anda, saya memberanikan diri menawarkan solusi yang telah saya terima, semoga solusi yang telah berhasil untuk saya ini pun dapat berguna bagi anda. Secara singkat solusi yang saya tawarkan pada anda meliputi 5 hal yaitu:
1.      Menyatukan diri dengan Tuhan, ada di  bab I.
2.      Menjalin hubungan sosial yang sehat dan harmonis, ada di bab II.
3.      Mengenal diri, ada di bab III.
4.      Mencintai alam, ada di bab IV.
5.      Mematuhi nasehat  medis dan psikologi, ada di bab V.

Saya yakin kelima hal tersebut sangat penting untuk menjaga agar jiwa kita tetap sehat, atau menyembuhkan jiwa yang telah sakit, atau pun mempertahankan kesembuhan dari sakit jiwa.  Sebenarnya anda dapat memahami kelima hal tersebut dengan mengamati dan belajar dari pengalaman praktek langsung dalam perjalanan hidup anda sendiri. Namun bila anda ingin mendengarkan berkat-berkat Tuhan yang telah saya terima,  pengalaman-pengalaman yang telah saya alami  dan pengetahuan-pengetahuan  yang telah saya jumpai, anda dapat meneruskan membaca buku ini.
Pada bagian akhir buku ini yaitu pada bagian Penutup, saya memberi anda saran minimal yang sebaiknya anda lakukan kalau anda benar-benar ingin memperoleh manfaat dari buku ini. Semua saran itu telah saya praktekkan sendiri dan telah terbukti sangat membantu saya dalam mengatasi penyakit saya. Saya yakin kalau anda mengikuti dan mempraktekan saran minimal yang saya tawarkan itu, setidak-tidaknya anda dapat menjalani hari-hari penderitaan anda dengan tentram dan lebih bermakna,  meskipun anda ditaruh di Rumah sakit jiwa, rumah-rumah penampungan atau di rumah anda sendiri dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
Baiklah saya tidak ingin berpanjang kata lagi. Mari kita teruskan membaca.

1 komentar:

  1. Top 5 Best Poker Games for 2021 - Thakasino 1XBET 1XBET ボンズ カジノ ボンズ カジノ 355Star Sports Casino & Hotel: Play at the Star's Most Expensively

    BalasHapus