BADUT
YANG HUMORIS
Hartono adalah orang Jawa, anak seorang bakul arang, ia
kuliah di salah satu perguruan tinggi. Ia punya keanehan yaitu selalu ditolak
oleh wanita yang diincarnya. Tak peduli gadis cantik atau jelek yang diincarnya
pasti jawabannya adalah penolakan. Ia tak habis pikir mengapa bisa begitu.
Kemudian ia putus asa, tetapi tetap mendekati perempuan idamannya, namun hanya
sekedar teman, tidak lebih dari itu. Ia berusaha akrab dan menghibur serta
memberi perhatian kepada gadis-gadis mana saja. Ia tak ubahnya adalah “Badut
yang humoris”, karena ia selalu melucu dan bercanda.
Salah satu gadis yang akrab dengannya adalah Stefani. Dia
adalah seorang gadis cina, kembang kampus, anak seorang pengusaha kaya yang
bila pergi atau pulang dari kampus diantar jemput dengan mobil Jaguar keluaran
seri terbaru. Hartono selalu memperhatikan dan menghibur Stefani, seperti badut
yang humoris. Tak sedikitpun dalam benak Hartono untuk ingin memiliki Stefani.
Hartono sadar betul siapa dirinya, memang ia kagum pada Stefani, namun itu
hanya kekaguman biasa seorang pria pada wanita cantik.
Namun tanpa Hartono duga, ternyata Stefani justru jatuh
hati padanya. Siang dan malam ia merindukan Hartono, namun bingung bagaimana
harus mengatakannya.
Karena tak tahan terus menyimpan rasa cinta itu hanya
dalam dirinya, akhirnya pada suatu hari Stefani mengungkapkan isi hatinya pada
Hartono, namun Hartono justru merasa tak percaya, ia menduga bahwa Stefani
sedang mempermainkan dirinya, maka iapun menanggapi semua itu dengan bercanda.
“Kalau kamu memang mencintai aku, coba cium aku sekarang!”, katanya,
sambil tertawa. Diluar dugaannya Stefani
ternyata benar-benar menciumnya. Ia sangat kaget sambil diam tak percaya, ia
bergumam “Fani……”.
Akhirnya Hartono memahami apa yang sebenarnya telah
terjadi, ia kini percaya bahwa Stefani memang benar-benar jatuh hati padanya.
Iapun menerima cinta Stefani, dan ia bertekad untuk tidak mengecewakannya,
walau ia tahu masa depan masih berupa misteri bagi mereka, mengingat perbedaan
status social dan ekonomi yang ibarat bumi dengan langit, amat sangat jauh
berbeda.
********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar