Kamis, 05 September 2013

Badut Yang Humoris.



BADUT YANG HUMORIS

            Hartono adalah orang Jawa, anak seorang bakul arang, ia kuliah di salah satu perguruan tinggi. Ia punya keanehan yaitu selalu ditolak oleh wanita yang diincarnya. Tak peduli gadis cantik atau jelek yang diincarnya pasti jawabannya adalah penolakan. Ia tak habis pikir mengapa bisa begitu. Kemudian ia putus asa, tetapi tetap mendekati perempuan idamannya, namun hanya sekedar teman, tidak lebih dari itu. Ia berusaha akrab dan menghibur serta memberi perhatian kepada gadis-gadis mana saja. Ia tak ubahnya adalah “Badut yang humoris”, karena ia selalu melucu dan bercanda.
            Salah satu gadis yang akrab dengannya adalah Stefani. Dia adalah seorang gadis cina, kembang kampus, anak seorang pengusaha kaya yang bila pergi atau pulang dari kampus diantar jemput dengan mobil Jaguar keluaran seri terbaru. Hartono selalu memperhatikan dan menghibur Stefani, seperti badut yang humoris. Tak sedikitpun dalam benak Hartono untuk ingin memiliki Stefani. Hartono sadar betul siapa dirinya, memang ia kagum pada Stefani, namun itu hanya kekaguman biasa seorang pria pada wanita cantik.
            Namun tanpa Hartono duga, ternyata Stefani justru jatuh hati padanya. Siang dan malam ia merindukan Hartono, namun bingung bagaimana harus mengatakannya.
            Karena tak tahan terus menyimpan rasa cinta itu hanya dalam dirinya, akhirnya pada suatu hari Stefani mengungkapkan isi hatinya pada Hartono, namun Hartono justru merasa tak percaya, ia menduga bahwa Stefani sedang mempermainkan dirinya, maka iapun menanggapi semua itu dengan bercanda. “Kalau kamu memang mencintai aku, coba cium aku sekarang!”, katanya, sambil  tertawa. Diluar dugaannya Stefani ternyata benar-benar menciumnya. Ia sangat kaget sambil diam tak percaya, ia bergumam “Fani……”.
            Akhirnya Hartono memahami apa yang sebenarnya telah terjadi, ia kini percaya bahwa Stefani memang benar-benar jatuh hati padanya. Iapun menerima cinta Stefani, dan ia bertekad untuk tidak mengecewakannya, walau ia tahu masa depan masih berupa misteri bagi mereka, mengingat perbedaan status social dan ekonomi yang ibarat bumi dengan langit, amat sangat jauh berbeda.

********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar