MENUJU
GALAKSI ANDROMEDA
Dalam keadaan stres berat aku mempunyai ide untuk
menerjemahkan kitab suci dalam bahasa kartun dunia modern, terutama kisah nabi
Nuh dan perjalanan umat Israel dari Mesir ke Kanaan yang melewati padang gurun.
Baiklah kita simak saja.
Galaksi kita yaitu galaksi Bimasakti diperkirakan akan
kiamat, Presiden Republik Indonesia Federal memperkirakan bahwa di galaksi
Andromeda ada satu planet yang memiliki kehidupan mirip dengan Bumi, dimana
disana udaranya sangat sejuk seperti AC.
Presiden Republik Indonesia Federal merencanakan untuk
memindahkan penduduk Bumi beserta binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan ke
planet itu. Untuk itu ia bekerja sama dengan semua negara-negara di dunia
terutama PBB, untuk membuat jutaan pesawat ruang angkasa multi canggih dan
kuat. Adapun proyek militer pengawal dikerjakan di Segitiga Bermuda. Rencananya
pesawat-pesawat utama akan dikawal oleh pesawat-pesawat militer dari depan,
belakang, samping kanan dan samping kiri. Pesawat-pesawat itu di rancang untuk
menghancurkan meteor dan benda-benda ruang angkasa yang menghalangi dan menjaga
kemungkinan akan serangan makluk ruang angkasa yang jahat.
Persiapan itu disusun dengan matang untuk menempuh
perjalanan lebih kurang empat puluh milyar tahun cahaya. Ada beberapa juta
pesawat yang di desain khusus untuk memproduksi oksigen, air buatan, dan
menghasilkan bahan makanan dengan cara membuat matahari buatan dan bercocok
tanam di dalam pesawat, pokoknya segala kebutuhan dan resiko dipertimbangkan
dengan jeli. Sampai pada akhirnya persiapan sudah benar-benar matang dan
tibalah saat pemberangkatan menuju sebuah planet di galaksi Andromeda yang oleh
Presiden Republik Indonesia Federal diberi nama planet Gedhibal.
Dalam perjalanan itu pimpinan tertinggi armada adalah
Presiden Republik Indonesia Federal yang di dampingi oleh seseorang yang
bernama Super Holyman, yaitu seorang pertapa yang sudah berkali-kali menjalani
puasa 40 hari 40 malam.
Presiden
bertanya pada Super Holyman: “Yang mulia Super Holyman pesawat-pesawat kita
sudah siap tinggal landas menuju planet Gedhibal, tinggal menunggu perintah
anda”. Kemudian Super Holyman berdoa pada Tuhan Yesus Kristus, memohon petunjuk
tentang kapan waktu yang tepat untuk memulai perjalanan, setelah itu ia
berkata: “Let’s go on at 10.00 Am. Semoga Tuhan memberkati kita”, jawab Super
Holyman. Setelah diberi aba-aba maka pesawat-pesawat itu segera melesat ke
ruang angkasa dengan menimbulkan bunyi yang bergemuruh.
Setelah
beberapa tahun kemudian, panglima militer menginformasikan: “Mister Presiden,
ada satu pesawat dari bagian armada keduabelas mengalami kerusakan komputer
serius yang tidak mungkin bisa terus terbang tanpa penggantian perangkat”,
kemudian pak Presiden bertanya kepadanya “Apakah Proyek mega beton Mike
Tyson-David Beckam sudah dapat difungsikan?”, Proyek ini adalah proyek
pembuatan pesawat-pesawat induk yang mampu menampung beberapa ratus pesawat
yang mengalami kerusakan teknik. “Baiklah Mister Presiden, kami akan segera
memfungsikanya”, sahut Panglima militer. Setelah beberapa jam kemudian ia
melapor: “Mister Presiden untunglah bagian teknisi bergerak cepat, sehingga
perangkat baru dapat segera dipasang, dan pesawat telah kembali normal”, lalu
pak Presiden berkata: “Syukurlah, kalau ada perkembangan lebih lanjut tolong
segera dilaporkan, bukankah seorang gembala yang baik akan meninggalkan 99 ekor
domba yang selamat demi mencari seekor domba yang hilang, dan bila sudah
ditemukan ia akan amat bersukacita”.
Lalu
pak Presiden bertanya pada Super Holyman: “Yang mulia, apakah di dalam pesawat
militer kita sudah ada Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus?”, kemudian
Super Holyman menjawab: “Anda salah Pak, Entitas itu tidak mungkin dimasukkan
ke dalam pesawat, kalau anda berpikir demikian, anda akan sama terjebak seperti
Santo Agustinus, yang seolah-olah ingin
memasukkan semua air laut ke dalam lubang kecil di pinggir pantai. Kita memang
punya teknologi tetapi teknologi bukan Tuhan. Anda jangan menyembah berhala
seperti yang dilakukan nenek moyang bangsa Israel pada waktu perjalanan di
padang gurun”.
Beberapa
bulan kemudian panglima militer menginformasikan: “Mister Presiden, ada meteor
tepat di depan pesawat kita, yang berukuran sangat besar , bagaimana kalau kita
hancurkan dengan rudal nuklir antar planet”. “Baiklah, segera laksanakan!”, jawab Presiden. “Tapi Pak, lontaran
serpihannya dapat membahayakan seluruh armada”, sahut panglima itu. Kemudian
pak Presiden berkonsultasi dengan Super Holyman. Setelah berdoa dulu, maka Super
Holyman mendapat pencerahan, lalu ia berkata: “Jangan kuatir pak Pres, lakukan
saja dan percaya, kita pasti akan selamat, tetapi sebaiknya pesawat-pesawat
kita, kita dibelokkan ke kanan”. “Baik yang mulia”, sahut pak Presiden, setelah
itu ia segera memerintahkan panglima militer untuk segera bertindak. Beberapa
saat kemudian melesatlah rudal-rudal berukuran raksasa untuk menghancurkan
meteor itu. Dan pesawat-pesawat militer disiagakan untuk menghancurkan
serpihan-serpihannya. Armada berhasil terselamatkan.
Karena sangat senang pak Presiden berkata pada Super
Holyman: “Yang mulia, anda adalah Musa merangkap tiang awan dan tiang api kami.
Oya yang mulia planet Gedhibal yang kita tuju terletak dititik koordinat
berapa?”, Super Holyman merenung sejenak lalu menjawab: “Titik koordinat 7 dan
9”.
Kemudian Presiden berkata pada Super Holyman: “Yang
mulia, masih ingatkah anda akan apa yang pernah saya katakan tentang piramida
hati nurani. Saya ingin mendengarkan suara hati nurani semua orang yang berada
di dalam seluruh armada, karena saya sangat takut kehilangan mereka. Saya ingin
menjadi peluru kendali Tuhan, dan Beliau bebas melukis apapun pada diri saya”.
“Berdoalah selalu”, jawab Super Holyman. “lalu bagaimana caranya saya harus
berdoa?”, tanya pak Presiden. Lalu Super Holyman menjelaskan: “Santo Paulus
sendiri mengatakan bahwa kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, tetapi
biasanya aku berdoa dengan cara: Waktu
menarik nafas dalam hati mengucapkan “Tuhan Yesus Kristus”, dan waktu
menghembuskan nafas dalam hati mengucapkan “Kasihanilah aku”, ulangi doa ini
terus menerus maka engkau akan berada di dalam Dia dan Dia di dalam kamu”.
Beberapa malam pak Presiden bermimpi buruk dikejar-kejar
bola api, kemudian ia berkata pada Super Holyman: “Yang mulia, saya menjadi
takut jangan-jangan kita akan menghadapi bahaya, apakah Roh Kudus benar-benar
masih di pihak kita, saya hanya tahu bahwa kita tidak sempurna”. Super Holyman
menjawab: “Setelah sekian lama aku berada disampingmu dan engkau menyaksikan
banyak mukjijat, masihkah engkau tidak percaya? Benarlah yang dikatakan Tuhan
Yesus: “Berbahagilah orang yang tidak melihat namun percaya, karena bila garam
sudah menjadi tawar dengan apakah ia dapat diasinkan, bila orang sudah berat
untuk mendengar dan matanya tertutup untuk percaya, maka ia akan sangat sulit
untuk diyakinkan meski oleh orang yang sudah bangkit dari antara orang mati
sekalipun”, jawab Super Holyman.
Beberapa lama kemudian pak Presiden mendapat informasi
dari Panglima militer, kemudian ia berkata pada Super Holyman: “Yang mulia,
lubang hitam galaksi Bimasakti sudah mulai terbentuk, kita masih dalam
radiusnya, kecepatan pesawat kita tidak mungkin ditambah. Hanya keajaiban yang
dapat menyelamatkan kita. Kita harus secepatnya memohon bantuan Tuhan Yesus
Kristus, agar kita selamat”, Kemudian Super Holyman memohon petunjuk Tuhan
Yesus Kristus, dan Beliau mengatakan bahwa semua armada akan selamat kecuali
pesawat nomor 666, karena pesawat itu di huni oleh para teroris, mafia,
penjahat kelamin, dan para pemuja berhala”. Beberapa lama kemudian ada
informasi di layar komputer bahwa beberapa planet telah tersedot lubang hitam
galaksi Bimasakti. Kemudian pak Presiden memerintahkan agar semua orang yang
berada di dalam armada berdoa: “Tuhan yesus Kristus, Kasihanilah aku”, seperti
yang diajarkan oleh Super Holyman kepadanya. Maka keajaiban terjadi, benda-benda
ruang angkasa disekitar armada tersedot lubang hitam, dan seluruh armada
selamat kecuali pesawat nomor 666. Menyaksikan itu pak Presiden menangisinya,
seperti Tuhan Yesus Kristus menangisi kota Yerusalem.
Beberapa tahun kemudian radar pesawat induk militer
menangkap sinyal bahwa ada sebuah komet berukuran besar yang tepat mengarah ke
dalam iring-iringan armada, dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka pak
Presiden dengan instruksi Super Holyman segera membelokkan pesawat ke kanan
lagi maka komet itu berhasil di hindari.
Dalam perjalanan yang bertahun-tahun itu pada suatu hari
Super Holyman wafat dan beliau berpesan pada pak Presiden untuk selalu berdoa
terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, dan beliau memberi sebuah tasbih Rosario pada pak Presiden
dan menyarankan pak Presiden agar selalu mohon doa Bunda Maria.
Setelah Super Holyman meninggal pak Presiden mengalami
banyak suka dan duka bersama seluruh armada, namun Tuhan yesus Kristus dan
Bunda Maria selalu melindungi.
Pada suatu hari layar komputer memberi informasi bahwa
galaksi Andromeda sudah mulai kelihatan seperti bintang kecil berbentuk salib.
Pak Presiden sangat bersukacita, karena sangat gembiranya ia meninggal karena
serangan jantung. Sebelum meninggal ia sempat berpesan kepada semua orang yang
berada di dalam seluruh armada agar sebelum mengambil keputusan sebaiknya
berdoa dulu, dan beliau menyarankan agar mereka semua percaya pada Tuhan Yesus
Kristus dan mohon doa Bunda Maria.
Perjalanan masih jauh, generasi demi generasi silih berganti
dan mereka semua meninggalkan pesan yang sama sebelum mereka wafat. Sampai
akhirnya mereka tiba di sebuah planet galaksi Andromeda yang bernama planet
Gedhibal. Namun ternyata planet itu sudah di huni oleh makluk ruang angkasa
mirif manusia, tetapi untunglah mereka cinta damai, dan cinta kasih mewarnai
hidup mereka sehingga mereka mau menerima kedatangan kami dengan hati gembira.
Tanpa kami duga sebelumnya ternyata mereka mau percaya pada kabar baik kami
tentang Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria.
***********
apakah mungkin ada teknologi manusia yg berkecepatan berkali2 lipat cahaya yg dapat menempuh andromeda dari milkyways?
BalasHapuswawww......... itu perjalanan yang panjangg, tahun berapa akan dimulai? :D
BalasHapusMau nyebrang lautan aja blom bisa, kok dah mau ke galaksi. Hahaha
BalasHapus