Cinta Abadi.

CINTA ABADI

            Tersebutlah seorang pria muda bernama Andre yang sangat tampan, tinggi, cerdas, banyak bakat dan supel. Ia di sukai oleh teman-temannya dan banyak wanita yang jatuh hati padanya. Baginya uang bukan masalah karena kedua orangtuanya sangat kaya. Dunia hidupnya adalah dunia kaum kelas atas. Hampir setiap hari ia dapat mengencani gadis-gadis perfect yang cantik jelita.

 Dari sekian banyak gadis-gadis yang mencintainya ada seorang gadis yang sangat mencintainya dengan tulus hati, dia bernama Evelyn. Hampir setiap hari Evelyn selalu mendoakan dan memberi perhatian pada Andre sang pujaan hatinya. Sejujurnya Andre pun jatuh cinta pada Evelyn namun ia belum mau terikat dan ingin bebas, sehingga ia memperlakukan Evelyn seperti gadis-gadis lainnya. Namun Evelyn adalah seorang gadis yang baik dan sopan, ia tidak mau menuruti ajakan mesum Andre. Ia berprinsip akan menjaga kesucian dirinya sampai ia menikah.

Karena merasa ditolak oleh Evelyn, akhirnya Andre marah dan menjauhinya. Namun meskipun Evelyn tahu betapa marahnya Andre kepadanya, ia tetap selalu mendoakan dan memberi perhatian pada Andre. Dalam   lubuk hatinya ia sangat yakin bahwa Andre adalah cinta sejatinya, dan ia akan setia serta sabar menunggu walaupun sangat pahit terasa.

Setamat SMA Andre oleh kedua orangtuanya disekolahkan di Amerika serikat. Selama tinggal di sana Andre bertambah semakin liar, ia kecanduan alkohol dan suka main wanita. Begitu parahnya sehingga teman wanitanya hamil. Ia memaksa gadis itu untuk aborsi tetapi gadis itu menolak. Andre mengatakan bahwa kalau gadis itu tidak mau aborsi maka hubungan mereka putus. Entah mengapa gadis itu lebih memilih putus daripada harus menggugurkan kandungannya.

Walaupun jarang belajar dan sering dugem namun berkat kecerdasannya Andre bisa lulus kuliah dengan nilai bagus. IP nya 3,8. Setelah lulus kemudian ia pulang ke Indonesia dan langsung diterima bekerja di perusahaan teman ayahnya sebagai Direktur di perusahaan cabang baru di Surabaya.

Tidak lama kemudian ia jatuh cinta pada seorang gadis bernama Carolin. Begitu buruknya cara mereka berpacaran sehingga Carolin pun hamil. Karena ancaman dan desakan keluarga Carolin akhirnya Andre menikahinya, dan tidak lama kemudian anak mereka lahir yang diberi nama Venezia karena anak mereka lahir ketika mereka sedang berada di Venezia.

Kehidupan kelurga mereka rupanya tidak harmonis. Hampir setiap hari terjadi pertengkaran diantara mereka berdua. Sampai akhirnya mencapai puncaknya dan terjadi perceraian. Oleh Andre, Venezia dititipkan pada orangtuanya. Dan ia memutuskan hidup sendirian.

Pada saat inilah kehidupan bebasnya mencapai puncaknya, ia menjadi suka main judi dan semakin kecanduan narkoba. Namun untunglah ia tidak dipecat dari pekerjaannya, karena ia cukup profesional dalam menangani pekerjaannya. Pada suatu hari pimpinannya merencanakan untuk memindah tugaskannya ke London, Inggris. Semua biaya perjalanan seperti paspor, visa dan tiket pesawat ditanggung oleh perusahaan dan perusahaan sudah menyiapkannya sebuah rumah dinas di sebuah kawasan elit.

Namun hal tak terduga terjadi. Sebelum terbang ke London ia menderita sakit jiwa jenis Schizoprenia. Ia merasa yakin bahwa dirinya adalah paus Yohanes Paulus II. Ia sering merasa ketakutan karena merasa ada beberapa orang yang mau membunuhnya dengan pistol. Hari demi hari penyakitnya bertambah parah. Tanpa sepengetahuan saudara-saudara dan sahabat-sahabatnya ia hidup di jalanan dalam keadaan yang sangat menyedihkan, pakaiannya kumal, berambut panjang, berewokan dan suka makan makanan yang berasal dari tempat sampah serta meminum air selokan. Tidak satupun dari anggota keluarga dan teman-temannya yang dapat mengenalinya lagi.

Sampai akhirnya seorang gadis dari masa remajanya yaitu Evelyn mampu mengenalinya. Cintanya begitu tulus dan murni sehingga ia mampu mengenali Andre walaupun rupa Andre seloah-olah bukan manusia lagi. Ketika itu Evelyn sedang mengendarai mobilnya sendirian, ia melihat Andre di pinggir jalan sedang mencari-cari makanan di sebuah kotak sampah. Selama ini ia tetap selalu mendoakan Andre dan setia pada sebuah keyakinan bahwa Andre adalah cinta sejatinya yang suatu saat akan menjadi pendamping hidupnya.

Pertama kali bertemu Andre, Evelyn sangat terharu kemudian menangis tersedu-sedu. Ia berusaha mengajak Andre berkomunikasi, tetapi sudah tidak nyambung lagi. Seolah-olah Andre sudah asyik hidup dalam dunia pikirannya sendiri. Kemudian Evelyn menelepon rumah sakit jiwa dan minta tolong agar Andre dibawa ke rumah sakit jiwa. Pertama kali masuk rumah sakit jiwa Andre langsung diikat di tempat tidur selama tiga hari setelah itu dimandikan lalu diberi pakaian seragam kemudian rambut, kumis dan berewoknya dicukur.

Selama berbulan-bulan Andre berada di rumah sakit jiwa dan selama itu pula Evelyn selalu memberi perhatian padanya dan menanggung semua biayanya. Evelyn berusaha mengembalikan pikiran Andre ke dunia nyata. Berkat kesabarannya akhirnya Andre mulai mengenalinya dan teringat akan segala kenangan mereka berdua. Dan kemudian ia benar-benar telah kembali dan menjadi sehat, sehingga bisa diajak berkomunikasi seperti dulu.

Pada suatu hari Evelyn menyatakan kepada Andre bahwa ia masih mencintainya dengan setulus hati. Mendengar itu Andre mengatakan padanya bahwa ia sudah tidak pantas lagi bagi Evelyn. Di luar sana masih banyak pria yang lebih pantas baginya. Namun Evelyn terus meyakinkannya bahwa apapun yang terjadi ia akan tetap mencintainya sampai selama-lamanya. Melihat, mendengar dan merasakan ketulusan hati Evelyn, Andre menjadi sangat sedih lalu mulai mempertimbangkannya. Lalu ia mengambil keputusan untuk menerima cinta Evelyn, hal itu ia lakukan bukan untuk dirinya melainkan demi kebahagiaan Evelyn.

Lalu pada suatu hari Evelyn mengatakan pada Andre bahwa ia ingin menikah dengannya. Namun  Andre dengan jujur memberi pertimbangan bahwa ia sewaktu-waktu dapat kumat dan penyakitnya dapat menurun pada anak-anak mereka. Tetapi Evelyn tetap bersikeras atas keinginannya dan mengatakan bahwa dengan pola didik dan asuh yang benar maka anak-anak mereka akan tumbuh menjadi orang yang sehat dan normal seperti anak-anak lainya.

Akhirnya pada hari yang telah disepakati Andre dijemput Evelyn keluar dari rumah sakit jiwa, kemudian dibawa ke rumah orangtua Andre. Kedua orangtua dan saudara-saudara Andre sangat terkejut dan bahagia melihat kedatangannya. Selama ini mereka mengira bahwa ia telah mati. Ketika itu di antara mereka hadir seorang gadis kecil, lalu Andre bertanya pada kedua orangtuanya, siapa dia? Kemudian mereka mengatakan bahwa itu adalah Venezia anak kandungnya.

Beberapa hari kemudian ayah Andre menyuruhnya untuk bekerja di perusahaan keluarga menggantikannya, dan Andre menyetujuinya. Setahun kemudian Andre menikah dengan Evelyn di sebuah gereja, disaksikan oleh orangtua, saudara-saudara dan sahabat-sahabat mereka berdua dalam sebuah pernikahan yang sederhana.

***********